Jangan Sia siakan Umurmu

Kamis, 20 Februari 2014 0 komentar


Jika diperhatikan, perputaran waktu kini berjalan begitu  cepat, terus menerus, tidak bisa dihambat apalagi diulang. Seiring dengan bertambahnya usia, makin berkurang pula persediaan hidup kita dibumi ini.  Mungkin kita merasa seakan kekurangan waktu untuk melakukan rutinitas dan merancang masa depan, atau mungkin pula kita menyesal menyia-nyiakan waktu, ditinggal oleh waktu atau malah kita yang sendiri yang akan meninggalkan waktu.

Untuk apa Tuhan memberi kita Umur?
Lalu, Sempatkah kita bertanya, untuk apakah Tuhan memberi kita umur? Kita diberi umur dengan tujuan untuk memakmurkan bumi, manusia hidup memiliki misi khalifah dengan menggunakan umur untuk menciptakan kemakmuran.Kemakmuran dalam bentuk spiritual dan material.  Ada orang yang makmur dunianya tapi merugi akhiratnya. Juga ada manusia yang merugi dunianya tapi makmur spiritualnya. Apakah kita termasuk salah satu diantara orang merugi tersebut?

Alquran telah mengajarkan dalam berdoa supaya mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat, tapi pada kenyataannya, banyak orang yang menyalah artikannya, seakan memakmurkan dunia itu adalah  memperkaya diri dengan materi, kemewahan, dan kesenangan. Memakmurkan akherat, seolah tertuju pada mesjid dan ibadah wajib saja. Jika ini menjadi pedoman hidup didunia, maka sia-sialah kita hidup didunia.

Sesaat kita tafakur, mengingat kembali kronologis perjalanan umur kita dari masa kanak-kanak hingga masa sekarang. Sudah berapa banyak kalender yang kita habiskan. Menit dan jam telah menemani kehidupan kita dalam mengahasilkan karya. Kita masih bisa menyaksikan matahari muncul dan tidur dalam peraduannya. Sebagaimana dalam sebuah hadist yang maknanya kira-kira, setiap Matahari terbit berkata :   " Hai anak Adam, aku datang menemui hari ini dan hanya sampai sore nanti, kita berpisah tidak akan berjumpa lagi kecuali nanti dihari kiamat. Karena itu manfaatkanlah kehadiranku. Kalau tidak, nanti saya akan menanya kamu di akhirat bagaimana engkau menyambut kedatanganku ".

Untuk apakah Umur kita habiskan?
Banyak hal yang mempengaruhi manusia  bertindak tidak sesuai dengan umur atau usia. Kedewasaan yang seringkali dipaksakan dan sandiwara yang terpaksa dilakoni demi memuaskan nafsu lahiriah dan menyempurnakan jasmaniah walau keduanya tidak pernah bisa seiring sejalan. Umur bukan sekedar perkara asal bisa hidup, asal maksud tercapai, menghabiskan sisa umur sama halnya merangkai sebuah cerita yang akan kita persembahkan, akan kita pertanggung jawabkan setelah umurpun berakhir. Indah atau tidakknya goresan tinta hidup kita didunia menjadi penentu bagaimana kehidupan kita di akhirat nanti.
Langkah Mudah Menuju Baitullah
Hidup memang tidak selalu indah, impian terkadang tidak sesuai kenyataan. Allah tidak selalu membungkus KasihNya dengan sebuah kado yang indah. Terkadang IA membungkusnya dengan masalah, derita dan rasa sakit yang tiada terperikan yang harus kita lalui dan kita lewati walaupun dengan derai airmata dan peluh keringat yang membasahi tubuh. Namun, hidup bukan untuk ditangisi. Hidup untuk dijalani dan disyukuri. DIA memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Karena itu,setiap langkah memberikan kebaikan, setiap langkah memberikan kebahagiaan. Apa yang kau cari ada di dalam dirimu. Apa yang kau damba ada di dalam ketakwaanmu. "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya

Andai kita mampu memahami dan menangkap pesan-pesan-Nya baik lewat kebahagiaan, penderitaan dan musibah, maka kita akan mampu mengenali-Nya di setiap detik dan nafas kehidupan kita. Di saat bahagiakah kita ?, di saat sedihkah kita ?, di saat punyakah kita ?, di saat ketiadaankah kita ?.Semuanya akan dapat kita jalani dengan penuh keindahan.Sebab kita menjalani kehidupan ini dalam naungan cinta dan kasih sayang-Nya.

Oleh sebab itu, jangan sia-siakan umur, ia tidak bisa dibeli dengan harta, tidak mampu jua kita menambah dan mengurangi umur.Kita tidak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi. Kita tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan, kita tak mungkin menghapus kesalahan dan mengulangi kembali kebahagiaan. Tuhan  selalu menunggu lukisan karyamu yang terindah, IA menitipkan umur supaya kita mampu berkarya dengan menggunakan akal pikiran dan dituntun oleh hati nurani, agar tidak terlalu banyak pertanggung-jawaban yang akan kita pertaruhkan diakherat nanti. Keberanian kita menjalani kehidupan adalah karena kitapun harus siap dengan semua konsekuensinya

KEDUA KAKI SEORANG HAMBA
TIDAK AKAN MELANGKAH PADA HARI KIAMAT
SEHINGGA IA DITANYA TERLEBIH DAHULU
TENTANG 4 PERKARA :
TENTANG UMURNYA , UNTUK APA IA HABISKAN.
TENTANG MASA MUDANYA, UNTUK APA IA LEWATKAN.
TENTANG HARTANYA, DARIMANA IA DAPATKAN
DAN UNTUK APA IA BELANJAKAN.
DAN TENTANG ILMUNYA UNTUK APA IA GUNAKAN

Ya Allah terimalah amalku hari ini, ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah kiranya engkau perpanjang umurku besok semoga ketika aku bangun Iman dan Islam masih tetap ada pada diriku. Dan kalau Engkau mengambil diriku, karena memang aku milik-Mu
>>>>semoga bermanfaat<<<<<<<<


0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Melamun